Halaman

Cari Artikel

Tips Beli Rumah Kredit

Tips Beli Rumah Kredit??? Kita dapat membeli rumah baik secara tunai maupun kredit, namun persentase orang yang memiliki dana tunai untuk membeli rumah tidaklah banyak. Mayoritas adalah pembeli rumah secara kredit.

Selama ini gencar ditawarkan rumah baru yang dibangun oleh developer, padahal kita juga bisa memanfaatkan kredit dari bank untuk membeli rumah yang sudah pernah ditempati atau rumah yang dibangun oleh perorangan. Keuntungannya adalah, kita bisa mendapatkan rumah dengan tanah dan bangunan yang lebih luas daripada rumah yang dibangun developer dengan harga relatif sama atau malah lebih murah. Pengalaman saya, saya bisa mendapatkan rumah dengan luas tanah 165 M2 dan luas bangunan 130 M2 dengan biaya yang lebih murah daripada rumah yang dibangun developer dengan luas tanah hanya 105 M2 dan luas bangunan 90 M2.

Bagi bank, persyaratan pengajuan kredit hampir sama baik untuk rumah baru maupun rumah yang sudah pernah ditempati. Prinsipnya, bank menyediakan dana dengan jaminan properti yang akan dibeli.
Berikut adalah syarat-syarat yang perlu dipersiapkan jika ingin mengajukan kredit pada bank baik untuk pembelian rumah :
  • Fotocopy KTP dan aslinya
  • Slip gaji asli 3 bulan terakhir
  • Catatan rekening Bank (jika menggunakan Bank BCA, bisa melakukan print-out mutasi rekening 3 bulan terakhir melalui Klik BCA)
  • Surat keterangan bekerja dari perusahaan
  • Kartu Keluarga
  • Surat Nikah

Jika bukan rumah baru (untuk rumah baru biasanya sudah disiapkan oleh pihak developer) :
  • Sertifikat tanah
  • IMB
  • PBB

Salah satu syarat utama yang harus kita perhitungkan adalah maksimal cicilan tidak boleh melebihi 1/3 dari total pendapatan. Jika estimasi cicilan sebesar 1 juta rupiah, pendapatan kita harus 3 juta rupiah atau lebih. Bank juga akan menilai apakah kita memiliki hutang dari pihak lain (kartu kredit, pinjaman dari bank lain, potongan gaji dari perusahaan) dan hutang-hutang tersebut akan mempengaruhi jumlah maksimal kredit yang bisa dikucurkan oleh bank.

Jangan sekali-kali berbohong mengenai jumlah hutang pada pihak ketiga, misalnya soal hutang kartu kredit dan hutang ke lembaga lainnya. Bank memiliki hak dan kemampuan menelusuri data hutang yang dihimpun oleh Bank Indonesia. Jika nama anda disearch, daftar hutang-hutang anda akan segera dilist dan akan diketahui riwayat pembayarannya, apakah anda pernah gagal bayar (default), lancar atau malah pernah menunggak pembayaran.

Jangan juga melakukan manipulasi angka nilai gaji. Jikapun ini dilakukan, lakukanlah secara professional. Jika gaji sebesar 100 ribu misalnya, jangan menulisnya menjadi 300 ribu dengan harapan pihak Bank mau menyetujuinya, padahal data transfer gaji dari perusahaan tidak pernah menunjukkan angka demikian. Saya sangat merekomendasikan untuk tidak mengubah besaran gaji. Saya sendiri berpendapat, sesuatu yang diawali dengan cara yang kurang baik akan melalui jalan yang berliku.

Jika gaji kita tidak mencukupi tapi kita sudah menikah (hehehe, jangan menuduh saya menyarankan untuk meminjam uang pada suami/isteri atau mertua), kita bisa menggunakan metode joint income. Artinya, pendapatan kita akan digabungkan dengan pendapatan pasangan. Jika gaji kita Rp. 1 juta dan gaji isteri Rp. 1 juta, maka total pendapatan kita bisa mencapai 2 juta. Ini artinya, cicilan sebesar Rp. 600 ribu masih bisa dicover dibandingkan cicilan sebesar Rp. 300 ribu jika gaji kita yang dijadikan sebagai bahan pengajuan kredit.

Ingat, perhitungkan juga pengeluaran yang anda keluarkan untuk biaya hidup bulanan. Mungkin saja gaji anda 3X dari jumlah cicilan namun ternyata pengeluaran mencapai 2/3 dari gaji tiap bulannya, entah itu untuk biaya pendidikan, makan minum, perawatan rumah dan lain-lain. Selain membuat bank ragu, hal ini akan membuat hidup anda tidak nyaman. Bagaimana bisa nyaman jika 1 hari setelah terima gaji yang tersisa hanya slipnya saja.


Semoga bermanfaat. Terimakasih.

Macam Kebutuhan Rumah

Macam Kebutuhan Rumah??? Berikut adalah macam macam kebutuhan rumah :

Kebutuhan Rumah Berdasar Kepercayaan
Sudah ada beberapa perumahan yang namanya mengacu pada preferensi agama tertentu. Ini bisa jadi pilihan yang terbaik bagi beberapa kalangan. Pemilihan perumahan  atas dasar minat tertentu ini paling tidak akan memudahkan penghuninya berkegiatan bersama-sama, seperti melakukan ibadah bersama atau kemudahan untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan sesuai kepercayaan.

Kebutuhan Rumah Berdasar pada Pekerjaan
Hal ini biasanya terwujud dalam perumahan bagi karyawan perusahaan tertentu dan profesi tertentu. Ada kalanya dijumpai adanya perumahan untuk staf dibedakan dan perumahan  untuk para karyawan biasa. Di luar keharusan untuk menempatinya tentu hal ini menimbulkan suatu kecondongan pilihan. Karyawan akan cenderung mengincar perumahan  karyawan. Ini beda lagi dengan pilihan seorang praktisi. Seorang yang dibesarkan dalam bidang kneatif pasti akan cenderung memilih tipe rumah yang sedikit nyeleneh. Beda dengan pilihan orang yang dibesarkan dalam lingkup di luar seni, pilihan rumah pun kemungkinan akan biasa (seperti kebanyakan) dan tidak terlalu banyak tuntutan.

Kebutuhan Rumah Berdasar Jumlah Keluarga dan Keamanan
Kebutuhan Rumah Berdasar Jumlah Anggota Keluarga. Hal ini menjadi pertimbangan penting dalam mencari besaran rumah yang ideal, cukup untuk aktivitas penghuni.  Aktivitas dan hobi yang butuh diakomodasi oleh bangunan dan sisa lahan.
Bayangkan Anda punya hobi berkebun dan Anda tidak punya semeter pun lahan sisa untuk ditanami? Atau Anda memiliki banyak koleksi tanaman hias yang berukuran besar, tapi tidak ada sejengkal sisa tanah dan ruang untuk satu pun tanaman Anda? Pertimbangkan lagi apakah Anda cukup berbesar hati untuk mengesampingkan hobi utama Anda atau Anda harus terus mencari rumah dan lahan yang pas bagi hobi Anda.
Kebutuhan Rumah Berdasar Keamanan. Ini menyangkut keberlangsungan hidup. Tidak mungkin kita membiarkan diri kita bahkan mempertaruhkan hidup anak-anak di lingkungan yang tidak kondusif. Tidak kondusif artinya tidak mendukung tumbuh kembangnya anak dan tidak bisa membentuk karakter manusia yang balk. Lebih dan itu, bahaya yang mengancam nyawa setiap detik dan lingkungan yang buruk tentu saja harus dihindari.
Ada sejumlah kasus nyata akibat buruk dan lingkungan tertentu terhadap kondisi kejiwaan dan perilaku anak. Lingkungan yang penuh dengan anak-anak drop out (putus sekolah) akan cenderung membawa psikologis anak baru mengikuti jejak yang sama.Ini banyak terjadi karena pergaulan yang sama dan kelompok terus-menerus berinteraksi sehingga ikllm kondusif untuk belajar pun akan menurun. Dengan sendirinya ini akan mempengaruhi keinginan belajar pada anak.

Kebutuhan Rumah Berdasar Tingkat Ekonomi
Tingkat ini dibagi menjadi 3, kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Beberapa contoh segmentasi yang terlihat dan sisi ekonominya yaitu Perumahan  Pondok lndah di Jakarta yang tenkenal akan masyarakat kelas atasnya dan penumahan BSD yang nelatif mengakomodasi masyarakat kelas menengah.
Hal ini tentu saja lepas dan keterikatan terhadap jarak tempuh aktivitas kesehanian di luar rumah. Dengan memilih rumah berdasarkan komunitas tingkat ekonomi tertentu tentu saja sisi kenyamanan sosial yang lebih diutamakan.

Semoga bermanfaat.

Kelemahan Kelebihan Rumah Baru

Kelemahan dan Kelebihan Rumah Baru??? Apakah anda seseorang yang ingin membeli rumah baru di area Semarang atau di wilayah lain di Indonesia? Berikut ulasanya.

Kelemahan rumah baru :
  • Lokasinya cenderung menjauh dan sentra aktifitas yang sudah ada. Bentuk penyebaran hunian pada rumah baru biasanya semakin menjauh dan pusat karena lahan/tanah di pusat kota sudah penuh terpakai dan semakin mahal, kecuali tipe hunian vertikal semacam apartemen dan susun. Maksud lain di balik penempatannya yang menjauh dan pusat kota karena pengembang ingin membentuk pusat aktivitas baru, di luar yang sudah ada;
  • Bangunan property belum berdiri dan mungkin hanya berdasarkan citra dan brosur sebagai gambaran.
  • Lingkungan rumah yang baru kadang belum terbentuk dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjadi benar-benar ‘hidup’.
  • Fasilitas umum perumahan seperti sportclub atau kawasan nia ga belum tentu sudah berdiri.
  • Pajak relatif lebih mahal dan rumah lama.
  • Risiko investasi lebih besar daripada rumah second yang kawasannya relatif sudah terbangun dan mapan. Jika pengembang berkomitmen tinggi untuk mengembangkan kawasan intern dan kawasan di sekitar lahan terbangun maka risiko ini mengecil.
  • Para penghuni butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi karena sistem sosial dan fasilitas belum berjalan normal.
  • Rumah second selalu tersedia karena pergerakan dinamis yang nomaden/berpindah-pindah.

Kelebihan rumah baru :
  • Bahan penyusun bangunan rumah dapat diketahui dan semuanya material baru.
  • Desain, bentuk bangunan rumah dan bujet bebas dipilih sesual dengan keinginan berdasarkan pilihan yang ditawarkan oleh broker property atau pun penjual langsung.
  • Hanya membutuhkan sedikit biaya finishing dan perawatan di masa awal demi keindahan dan kekuatan bangunan rumah.
  • Lebih mudah dirawat.
  • Desain bangunan rumah baru dan up to date.
  • Desain lingkungan rumah bersistem cluster (sistem tata letak kelompok/kawasan dalam 1 pintu utama) dengan keunggulan di sisi keamanan sudah menjadi hal yang jamak dan umum dijumpai. Fasilitas lingkungan juga baru dan belum ada masalah.
  • Mengurus pembeliannya lebih mudah, hanya ke developer dan bank, atau membeli langsung dan penjual (perorangan) secara tunai.
  • Nilai investasi baik, karena diharapkan setelah kawasan berkembang, nilai tanah dan bangunan juga terangkat.

Terimakasih telah menyimak. Semoga bermanfaat.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...